"Satu Sore di Rumah Sahabat: Reuni Syahdu Alumni SMANDA '92"

 

13 April 2025 | 14:00 – 16:30 WIB | Jl. Cempedak Gg. Kuini, Rumah Erita

Di sebuah sore yang hangat dan penuh kenangan, halaman rumah Erita—salah satu alumni SMANDA '92 Dumai—menjadi saksi syahdunya pertemuan para sahabat lama. Tanggal 13 April 2025 menjadi istimewa, bukan hanya karena suasana Lebaran yang masih terasa, tetapi juga karena hangatnya pelukan rindu, canda, dan cerita dari masa-masa SMA yang kembali hidup.

Syafril, yang datang paling awal, duduk tenang di teras rumah. Angin sore mengibaskan aroma nostalgia saat ia melihat sahabat lamanya, Iwang, datang menyapa. Mereka bersalaman dengan hangat.

“Awak kiro awak yang paling lambek datang, ruponyo ado juo yang paling lambek,” canda Syafril dalam logat Minang yang kental.
“Kan aku dah datang. Ayoklah masuk,” balas Iwang santai sambil melangkah masuk.


 

Satu per satu, wajah-wajah penuh kenangan mulai berdatangan—Kamariah, Susi, Duma, Nawan, dan Yernani. Rini datang jelang acara dimulai, menambah semarak suasana. Rumah Erita yang sederhana berubah menjadi ruang penuh tawa dan cerita.

Acara dibuka dengan sambutan singkat dari Syafril selaku Ketua Harian IKASMANDA '92 Dumai. Suaranya bergetar ringan, membawa getar rindu akan persahabatan yang tak lekang waktu. Doa kemudian dipanjatkan, mengikat harapan dan syukur dalam satu nafas kebersamaan.

Saat makanan mulai disajikan—bakso, kue lebaran, dan hidangan khas lainnya—hadir pula Nuraini. Musik Melayu mengalun pelan, menyulam suasana jadi makin syahdu. Hadir pula nama-nama lain yang tak asing: Yelmi, Militza, Kholimah (Bu RT), Lili Lisan, dan Hadi. Canda dan gosip manis mulai bergulir seperti masa SMA dulu.

“Hari rayo makan sedap. Makan bakso, kueh rayo… semua ado. Maaf lahir batin yo,” ujar Militza sambil tertawa.
“Bag-bagilah THR tu!” sahut Nur menggoda, disambut tawa ramai.

Darwati muncul di penghujung acara, langsung heboh dengan selfie keliling dunia versi reuni—pose sana-sini, tawa meledak-ledak. Tak lama, Indra Kapur ikut hadir, menambah riuh suasana.

Kehangatan makin terasa saat beberapa alumni menyumbangkan suara lewat karaoke. Lagu-lagu lama membawa semua hanyut dalam kenangan yang tak pernah usang. Tak ada jeda dari hangatnya pelukan cerita dan tawa.


Sore itu, semuanya berpuncak pada sesi salam-salaman. Satu per satu saling merangkul, bersalaman dengan tatap mata penuh haru dan senyum tulus. Tak terasa, waktu yang singkat telah menorehkan kesan yang begitu dalam.

Namun, dari sekian banyak tawa dan pelukan rindu itu, ada satu sosok yang dirindukan kehadirannya sejak awal acara—T. Darmawan, sang pemersatu bangsa. Sayangnya, beliau tidak sempat hadir hingga acara usai. Meski demikian, informasinya beliau tetap datang menyusul pada pukul 9 malam, membuktikan bahwa rindu memang tak mengenal waktu.

Smanda '92 bukan hanya tentang masa lalu—ia adalah kenangan yang hidup di setiap tawa, sapaan, dan pelukan. Satu hal yang pasti, rindu itu selalu punya tempat untuk pulang.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Bang Jufri selaku tuan rumah, atas kehangatan dan jamuan yang luar biasa. Semoga tali silaturahmi ini terus terjaga, hingga rindu tak pernah kehabisan tempat untuk kembali. ( Ig )


___________________________________________________

INFO : mau Web gratis untuk organisasi hubungi -082285337801




0 Comments

🚀 GLIMA Enterprise

GRATIS WEBSITE (Blogspot)
Punya kegiatan, foto, atau info penting tapi bingung cara nulis & upload?

📤 Kami yang urus semuanya!
Cukup kirim foto dan poin penting via WhatsApp — kami yang tulis artikel dan berita kamu.

🧩 Cocok untuk:
• Web Dakwah
• Komunitas & Organisasi
• UMKM
• Sekolah dan TK
• Tokoh Masyarakat
• Lembaga Sosial / Adat
• Dan lain-lain

🎯 Kenapa pilih GLIMA?
✔ Penulis berpengalaman
✔ Proses 100% online
✔ Review sebelum tayang
✔ Jaringan media luas

📲 Chat via WhatsApp:
👉 0822-8533-7801 (Klik di sini)

📢 Konten kamu akan kami publikasikan juga di tiga jaringan website GLIMA lainnya untuk jangkauan lebih luas.

📩 Yuk, tampil profesional bareng GLIMA!

🏠 Home