Dumai 2024 sukses menarik perhatian wisatawan lokal dan mancanegara melalui rangkaian acara yang menampilkan kekayaan budaya Melayu. Acara ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Dumai dan diisi dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti Tari Sekapur Sirih, yang memukau para pengunjung. Festival ini juga menjadi bagian dari persinggahan program Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024, yang melibatkan 25 Laskar Rempah serta peserta dari kalangan penulis, akademisi, praktisi budaya, dan media.
Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai mengadakan Festival Permainan Rakyat Lomba Gasing dan Jong di Pantai Pak Mo, Kelurahan Teluk Makmur. Kegiatan ini diikuti oleh 10 tim gasing dan 78 peserta jong, dengan tujuan melestarikan permainan tradisional Melayu serta menarik wisatawan. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Dumai, Syahrinaldi, menyampaikan harapannya agar festival semacam ini dapat diselenggarakan setiap tahun dan menarik peserta dari luar kota.
Pemerintah Provinsi Riau juga menggelar Festival Budaya Melayu 2024 dari 29 Agustus hingga 8 September 2024. Festival ini menampilkan berbagai program utama seperti Diskusi Budaya Jalur Rempah, Seminar Jalur Rempah dan Tradisi Lisan, serta Pameran Fotografi “Cerita Rempah dan Kekayaan Alam Riau”. Acara ini bertujuan untuk menarasikan sejarah, budaya, dan masyarakat dalam konteks Jalur Rempah, serta merevitalisasi tradisi dan kebiasaan terkait kekayaan alam Riau.
Melalui berbagai festival budaya yang diselenggarakan sepanjang 2024, Dumai dan Riau berhasil menampilkan kekayaan budaya Melayu, menarik minat wisatawan lokal dan internasional, serta mendorong pelestarian tradisi budaya di tengah masyarakat.


0 Comments